Sabtu, 27 Mei 2017

Makalah Amitoisis

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah  ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan Makalah ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.

Bireuen, 09 Januari 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................      i
DAFTAR ISI......................................................................................................      ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................      1
1.1         Latar Belakang.................................................................................      1
1.2         Rumusan Masalah............................................................................      1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................      2
2.1         Amitosis...........................................................................................      2
2.2         Mitosis..............................................................................................      3
2.3         Meiosis.............................................................................................      6
2.4         Perbedaan Antara Mitosis Dengan Meiosis, Mitosis dan Meiosis...      10

BAB III PENUTUP...........................................................................................      12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................      13


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:

•       Terjadi di sel kelamin
•       Jumlah sel anaknya 4
•       Jumlah kromosen 1/2 induknya
•       Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.


1.2 Rumusan Masalah
1.       Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
2.       Apakah perbedaan pada pembelahan secara amitosis, mitosis, dan meiosis?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Amitosis
Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.



2.2    Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis, istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.

Interfase
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi à untuk ekspresi informasi genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus oleh selubuing nukleus. Tepat di luar nukleus terdapat dua sentrosom yang terbentuk sebelumnya oleh replikasi sentrosom tunggal.

Prophase
1. Kromatin menebal, memendek è kromosom
2. Nukleolus melebur
3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk
4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
5. Kromosom menduplikasi è kromatid

Metaphase 

1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan
4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )

Anaphase
1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )



Telophase

1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin
2. Anak inti dibentuk kembali
3. Dinding inti dibentuk kembali
4. Benang-benang gelendong hilang

               Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap telofase.
Hasil mitosis :

1)      Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
2)      Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.

2.3     Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
•    Terjadi di sel kelamin
•    Jumlah sel anaknya 4
•    Jumlah kromosen 1/2 induknya
•    Pembelahan terjadi 2 kali

Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

• Tahap Pofase I :
Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan lebih kompleks daripada proses profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang (fase leptoten). selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan memendek. Setiap homolog dari masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid kembar yang saling berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis (fase zigoten), sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan kromosom yang homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila sinaptonemal kompleks menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan kromosom akan terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok yang terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat, sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling manyilang (fase diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma tersebut mengikat pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama sampai pada anafase I. 
Sementara komponen-komponen lain dari sel menyiapkan diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat selama mitosis. Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari kumparan atau gelendong mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli menghilang (fase diakinesis). Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor yang terbentuk pada kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping metafase. Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama, merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk melakukan meiosis.

o    Tahap Metafase I :
Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping metafase dan tetap pada pasangan homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya. Sementara mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan homolognya.

o    Tahap Anafase I :
Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan mengarahkan gerakan kromosom ke kutub-kutub. Meskipun demikian, kembaran kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah kutub yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Hal ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom selama mitosis. Dalam mitosis tampak merupakan individu pada keping metafase ketimbang sebgai pasangan, dan kromatid kembar dari setiap kromosom terpisah.

o    Tahap telofase I dan sinokinesis
Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus bergerak sampai mendekati kutub dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua kromatid kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) berlangsung simultan atau bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel kembar. Lekukan pembelahan terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama, kromosom berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila tidak ada hal-hal khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu sebelum berlangsungnya meiosis kedua.

o    Tahap profase II
Benang-benang kumparan terbentuk dan kromososm terususn dengan cepat pada keping metafase II.



o    Tahap metafase II
Seluruh kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromososm mengarah ke kutub yang berlawanan.

o    Tahap anafase II
Sentromer dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel.

o    Tahap telofase II
Nuklei terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya berlangsung sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan empat sel kembar dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang haploid dari kromosom yang mengalami replikasi.

Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface.

1. Pembelahan miosis pertama :
Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan homolog, kemudian mengadakan cross-over kromatid, pemisahan membentuk kiasma, terjadi pertukaran gen interkromosom homolog. Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23 ganda.

2. Pembelahan miosis kedua :
Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½ kromosom sel induk = n = 23 tunggal.
Hasil meiosis :

1)      Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).
2)      Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3)      Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
Tujuan pembelahan sel secara tidak langsung yaitu:
1. mitosis : regenerasi
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).

2.4 Perbedaan Antara Mitosis Dengan Meiosis, Mitosis dan Meiosis
Tujuan   
·         pada tumbuhan bersel satu untuk memperbanyak diri (reproduksi)
·         pada hewan bersel banyak untuk perbanyakkan sel dan pertumbuhan   
·         Pada hewan bersel banyak untuk membentuk sel kelamin (gamet). Meiosis berfungsi mengurangi jumlah kromosom agar keturunannya memilki jumlah kromosom yang sama.
·         pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik
Tempat  terjadinya   
·         pada tumbuhan mitosis terjadi di jaringan-jaringan meristematis, misalnya di ujung batang, ujung akar, dan cambium
·         pada hewan terjadi di sel-sel somatis  
·         pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik
·         pada hewan terjadi di alat kelamin
Tahapan sel   
·         terjadi lewat satu rangkaian tahap yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan interfase.   
·         terjadi lewat dua rnagkaian tahap yaitu meosis I dan meosis II
-          Meiosis I
Profase I (leptonema, zigomena, pakinema,diplonema, diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I
-          Meiosis II
Profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II
Sel anak   
·         dua sel anakan yang memilki jumlah kromosom seperti induknya (diploid)   
·         empat sel anakan yang memiliki setengah jumlah kromosom induknya (haploid)

BAB III
PENUTUP


       
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya. 

DAFTAR PUSTAKA\
·        Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
·        Campbell, Neil A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
·        Foster, Bob. 2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
·        Heddy, Suwasono. 1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers
·        Satilah, Siti. 1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia
·        Patra, rizky. 2012. Pembelahan sel secara mitosis.
·        http://www.crayonpedia.org/mw/A. 22 maret 2012. samarinda.

·        Prawirohartono. 2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pidato Bahaya Narkoba Bagi Pemuda

Alhamdulillah, tiada kata yang paling indah kecuali syukur kita kepada Allah, yang maha pengasih yang kasih nya tidak pernah pilih kasih. Y...