KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan Kami semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan Makalah ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan
ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan
balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.
Bireuen, 09 Januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1
Latar
Belakang................................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 2
2.1
Amitosis........................................................................................... 2
2.2
Mitosis.............................................................................................. 3
2.3
Meiosis............................................................................................. 6
2.4
Perbedaan Antara
Mitosis Dengan Meiosis, Mitosis dan Meiosis... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung
diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel
prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik
pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan
sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma
yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang
demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung
tanpa melibatkan kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah
digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel.
Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel.
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan
secara meiosis adalah:
• Terjadi di sel kelamin
• Jumlah sel anaknya 4
• Jumlah kromosen 1/2 induknya
• Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual
atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom
homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
2. Apakah perbedaan pada pembelahan secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
1. Bagaimana pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
2. Apakah perbedaan pada pembelahan secara amitosis, mitosis, dan meiosis?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Amitosis
Adalah pembelahan inti secara langsung diikuti
dengan pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan sel pada sel prokariotik
berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik. Pada prokariotik pembelahan sel
berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi
materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului
dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan
amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung tanpa melibatkan
kromosom, contohnya pada sel bakteri.
Kromosom hasil duplikasi, awalnya akan menempel pada
membrane plasma. Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat
perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan
terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga
dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan
pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.
2.2 Mitosis
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah
digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel.
Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel.
Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi
organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan
fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, di mana sel awal terbagi menjadi dua sel
anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal.
Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada
organisme multisel, sel somatik mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang
akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur pada betina) membelah diri
melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot yang tidak
memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.
Karena sitokinesis umumnya terjadi setelah mitosis,
istilah "mitosis" sering digunakan untuk menyatakan "fase
mitosis". Perlu diketahui bahwa banyak sel yang melakukan mitosis dan
sitokinesis secara terpisah, membentuk sel tunggal dengan beberapa inti. Hal
ini dilakukan misalnya oleh fungi dan slime moulds. Pada hewan, sitokinesis dan
mitosis juga dapat terjadi terpisah, misalnya pada tahap tertentu pada
perkembangan embrio lalat buah.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel
awal kepada dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu
kompleks DNA yang berpilin rapat yang mengandung informasi genetik vital untuk
menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap sel anakan harus identik secara
genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap kromosom sebelum
melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengahan intefase, yaitu
fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi
identik yang disebut sister chromatid, yang berlekatan pada daerah kromosom
yang disebut sentromer. Sister chromatid itu sendiri tidak dianggap sebagai
kromosom.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan
pada mitosis adalah sebagai berikut:
Proses mitosis secara konvensional dibagi 6 fase
yaitu interfase, profase, prometafase, metafase, anafase, dan telofase (awal
dan akhir). Profase biasanya merupakan fase terpanjang, dengan mengambil waktu
kurang lebih 60 % dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam mitosis. Selama
pembelahan mitosis yang berlangsung pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Interfase
Tahap interfase merupakan tahap persiapan yang
esensial untuk pembelahan sel karena pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat
pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak sehingga tampak sebagai
kromosom. Selama interfase, kromatin tidak terlalu terkondensasi à untuk
ekspresi informasi genetik. Nukleus telah terbentuk dengan jelas dan dibungkus
oleh selubuing nukleus. Tepat di luar nukleus terdapat dua sentrosom yang
terbentuk sebelumnya oleh replikasi sentrosom tunggal.
Prophase
1. Kromatin menebal,
memendek è kromosom
2. Nukleolus melebur
3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk
4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
5. Kromosom menduplikasi è kromatid
2. Nukleolus melebur
3. Sentriol memisah – benang-benang gelendong mulai terbentuk
4. Dinding inti mulai melebur tapi belum seluruhnya
5. Kromosom menduplikasi è kromatid
Metaphase
1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas
2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan
4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )
Anaphase
1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya
2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )
2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )
Telophase
1. Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatin
2. Anak inti dibentuk kembali
3. Dinding inti dibentuk kembali
4. Benang-benang gelendong hilang
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktilyang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengahg sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditenganh-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukan dalam tahap telofase.
Hasil mitosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing-masing diploid.
2) Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.
2.3 Meiosis
Meiosis adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis adalah:
• Terjadi di sel kelamin
• Jumlah sel anaknya 4
• Jumlah kromosen 1/2 induknya
• Pembelahan terjadi 2 kali
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual
atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom
homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak.
Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.
•
Tahap Pofase I :
Profase pada meiosis membutuhkan waktu yang lama dan
lebih kompleks daripada proses profase mitosis. Diawali dengan mulai tampaknya
benang-benang kromosom tunggal yang ramping dan panjang (fase leptoten).
selnjutnya kromosom mulai menjadi lebih padat dan memendek. Setiap homolog dari
masing-masing kromosom terdiri atas dua kromatid kembar yang saling
berpasangan. Dalam proses ini keadaan ssperti di atas disebut sinapsis (fase
zigoten), sutau struktur protein suatu kompleks sinaptonemal melekatkan
kromosom yang homolog dengan kuat bersama-sama sepanjang kromosom. Bila
sinaptonemal kompleks menghilang pada akhir profase, masin-masing paangan
kromosom akan terlihat di bawah mikroskop dalam bentuk tetrad, suatu kelompok
yang terdiri atas empat kromatid (fase pakiten). Pada bermacam-macam tempat,
sepanjang-panjangnya kromatid dari kromosom yang homolog saling manyilang (fase
diploten). Persilangan tersebut disebut khiasma. Khiasma tersebut mengikat
pasangan-pasangan kromosom yang homolog bersama-sama sampai pada anafase
I.
Sementara komponen-komponen lain dari sel menyiapkan
diri untuk pembelahan inti, hal yang sama tersebut terlihat selama mitosis.
Sentrosoma bergerak menjauhi satu sma lain, dari kumparan atau gelendong
mikrotubul akan terbentuk di antara keduanya. Membran inti dan nukleoli
menghilang (fase diakinesis). Akhirnya kumparan mikrotubul menangkap kinetokor
yang terbentuk pada kromosom dan kromosom mulai bergerak menuju keping
metafase. Profase I, yang dapat berlangsung sehari atau bahkan lebih lama,
merupakan ciri khas lebih dari 90% waktu yang dibutuhkan untuk melakukan meiosis.
o Tahap Metafase
I :
Kromosom-kromosom sekarang tersusun dalam keping
metafase dan tetap pada pasangan homolognya. Mikrotubul kinetokor dari satu
kutub sel terkait pada satu kromosom dari tiap-tiap pasangannya. Sementara
mikrotubul dari kutub yang berlawanan terikat pada pasangan homolognya.
o Tahap Anafase I :
Seperti halnya pada mitosis, benang kumparan
mengarahkan gerakan kromosom ke kutub-kutub. Meskipun demikian, kembaran
kromatid tetap melekat pada sentrosomernya sebagai satu kesatuan ke arah kutub
yang sama. Kromosom yang homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Hal
ini berbeda/berlawanan dengan perilaku kromosom selama mitosis. Dalam mitosis
tampak merupakan individu pada keping metafase ketimbang sebgai pasangan, dan
kromatid kembar dari setiap kromosom terpisah.
o Tahap telofase I dan sinokinesis
Anggota dari setiap pasangan kromososm homolog terus
bergerak sampai mendekati kutub dari sel. Setiap kutub sekarang mempunyai satu
kromosom yang haploid, tetapi setiap kromosom masih memilki dua kromatid
kembar. Biasanya sitokinesis (pembelahan sitoplasma) berlangsung simultan atau
bersamaan dengan telofase I menghasilkan dua sel kembar. Lekukan pembelahan
terbentuk pada sel hewan dan keping sel pada sel tumbuhan. Pada speises yang sama,
kromosom berkondensasi dan membran nukleus dan nuklei terbentuk kembali. Bila
tidak ada hal-hal khusus, terjadi replikasi dari materi genetik lebih dahulu
sebelum berlangsungnya meiosis kedua.
o Tahap profase II
Benang-benang
kumparan terbentuk dan kromososm terususn dengan cepat pada keping metafase II.
o Tahap metafase
II
Seluruh
kromososm berada pada keping metafase II, seperti yang tampak pada mitosis
dengan kinetokor dari setiap pasangan kromatid, masing-masing kromososm
mengarah ke kutub yang berlawanan.
o Tahap anafase II
Sentromer
dari kromatid kembar akhirnya terpisah dan saudara dari setiap pasangan
sekarang menjadi kromosom tersendiri bergerak ke arah kutub yang berlawanan
dari sel.
o Tahap telofase
II
Nuklei
terbentuk pada kedua kutub yang berlawanan, selanjutnya berlangsung
sitokinesis. Pada sitokinesis yang sempurna, akan didapatkan empat sel kembar
dengan masing-masing memilki jumlah kromosom yang haploid dari kromosom yang
mengalami replikasi.
Meiosis (Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel
melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya
terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu
Meiosis I dan Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi
tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian tahap pada
pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan
meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interfase).
Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat
fase istirahat atau interface.
1. Pembelahan miosis pertama :
1. Pembelahan miosis pertama :
Replikasi DNA kromosom (2n-4n), membentuk pasangan
homolog, kemudian mengadakan cross-over kromatid, pemisahan membentuk kiasma,
terjadi pertukaran gen interkromosom homolog. Jumlah akhir kromosom pada
pembelahan miosis pertama : kromosom sel anak = kromosom sel induk = 2n = 23
ganda.
2. Pembelahan miosis kedua :
Nonreplikasi, pembelahan pada sentromer, Jumlah
akhir kromosom pada pembelahan miosis kedua : kromosom sel anak = ½ kromosom
sel induk = n = 23 tunggal.
Hasil meiosis :
Hasil meiosis :
1) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing-masing haploid (n).
2)
Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
3) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel-sel gamet seperti sperma dan ovum (sel telur).
Tujuan pembelahan sel
secara tidak langsung yaitu:
1. mitosis : regenerasi
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
2.4 Perbedaan Antara Mitosis Dengan Meiosis, Mitosis dan Meiosis
Tujuan
1. mitosis : regenerasi
2. miosis : mengurangi kromosom (2n 46xx/xy diploid menjadi 1n 23x/y haploid).
2.4 Perbedaan Antara Mitosis Dengan Meiosis, Mitosis dan Meiosis
Tujuan
·
pada tumbuhan
bersel satu untuk memperbanyak diri (reproduksi)
·
pada hewan
bersel banyak untuk perbanyakkan sel dan pertumbuhan
·
Pada hewan
bersel banyak untuk membentuk sel kelamin (gamet). Meiosis berfungsi mengurangi
jumlah kromosom agar keturunannya memilki jumlah kromosom yang sama.
·
pada tumbuhan
terjadi di benang sari dan putik
Tempat terjadinya
Tempat terjadinya
·
pada tumbuhan
mitosis terjadi di jaringan-jaringan meristematis, misalnya di ujung batang,
ujung akar, dan cambium
·
pada hewan
terjadi di sel-sel somatis
·
pada tumbuhan
terjadi di benang sari dan putik
·
pada hewan
terjadi di alat kelamin
Tahapan sel
Tahapan sel
·
terjadi lewat
satu rangkaian tahap yaitu profase, metafase, anafase, telofase, dan
interfase.
·
terjadi lewat
dua rnagkaian tahap yaitu meosis I dan meosis II
- Meiosis I
Profase I (leptonema, zigomena, pakinema,diplonema, diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I
- Meiosis II
Profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II
Sel anak
- Meiosis I
Profase I (leptonema, zigomena, pakinema,diplonema, diakinesis), metafase I, anafase I, telofase I
- Meiosis II
Profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II
Sel anak
·
dua sel anakan
yang memilki jumlah kromosom seperti induknya (diploid)
·
empat sel anakan
yang memiliki setengah jumlah kromosom induknya (haploid)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa
sel merupakan unit kehidupan makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya
masing-masing layaknya individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk
hidup. Baik secara amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan
reproduksi ini seperti, pada sel meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan,
sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau
sudah tua dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA\
·
Bambang, S.
2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
·
Campbell, Neil
A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta : Erlangga
·
Foster, Bob.
2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Opertaion
·
Heddy, Suwasono.
1990. BIOLOGI SEL. Jakarta : Rajawali Pers
·
Satilah, Siti.
1982. BIOLOGI. Jakarta : Gramedia
·
Patra, rizky.
2012. Pembelahan sel secara mitosis.
·
http://www.crayonpedia.org/mw/A.
22 maret 2012. samarinda.
·
Prawirohartono.
2012. Mitosis. http://id.wikipedia.org/wiki/. 22 maret 2012. Samarinda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar